“Indah dan Bernilai Budaya”: Komunitas Makam Indonesia Mencari Sejarah di Pemakaman Tua

JAKARTA: Bagi kebanyakan orang, kuburan adalah tempat yang harus dihindari karena sering dikaitkan dengan hantu atau hal-hal seram yang sebaiknya diserahkan ke dunia lain.

Tapi ada juga orang lain seperti Ruri Hargiyono, yang menemukan ketenangan di dalamnya dan senang menghabiskan waktu luangnya dengan mengunjungi kuburan.

Ketika dia masih di sekolah dasar, ayahnya meninggal. Segera setelah itu, dia akan menghabiskan sore hari di kuburannya, membawa buku pelajarannya untuk belajar di sana.

Hobi spesialis komunikasi ini membuatnya menjadi salah satu pendiri komunitas Indonesia bernama Indonesia Graveyard, yang mengunjungi kuburan hampir setiap dua minggu untuk belajar tentang sejarah mereka.

Mereka juga membersihkan kuburan tua yang ditinggalkan.

“Awalnya hanya saya dan almarhum teman saya Deni yang pergi ke kuburan dan kami senang berfoto,” kata Hargiyono, merujuk pada salah satu pendiri komunitas Deni Priya Prasetia, yang meninggal pada 2019.

“Jadi kami mempostingnya di akun Instagram pribadi kami, tetapi kemudian kami berdua mendapat keluhan dari teman kami yang seperti, ‘Mengapa kamu memposting gambar seperti ini? Linimasa saya dibanjiri gambar kuburan.’”

Menyadari bahwa teman-teman mereka tidak menyukai kuburan, mereka memutuskan untuk membuat akun Instagram baru untuk gambar kuburan mereka pada tahun 2017.

Yang mengejutkan, orang lain mulai mengikuti akunnya dan ingin bergabung dengan keduanya dalam kunjungan pemakaman mereka di Jakarta dan pinggiran kota sekitarnya.

Saat itulah awal komunitas, yang tidak memiliki keanggotaan resmi.

Biasanya, pembangun komunitas bergabung dengan orang yang berbeda dalam perjalanan mereka, tetapi mereka biasanya berkunjung dalam kelompok yang terdiri dari lima orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *