Hampir 25 juta pengguna terhubung ke QRIS, BI-FAST: BI

Hampir 25 juta pengguna terhubung ke QRIS, BI-FAST: BI

JAKARTA (ANTARA) – Menurut Bank Indonesia (BI), sejauh ini hampir 25 juta pengguna telah bergabung dengan platform digital nasional Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-FAST Payment.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia mencapai 20,5 juta dari total pengguna.

“Dunia digital adalah masa kini dan masa depan kita. Generasi muda kita mulai terbiasa dengan digitalisasi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka acara Java Sharia Economic Festival (FESyar) 2022 yang disaksikan secara online dari Jakarta, Kamis.

Layanan QRIS dan BI-FAST kini sudah tersedia di Thailand, ujarnya. Oleh karena itu, orang Indonesia yang berkunjung ke Thailand dapat menggunakannya untuk membayar.

Selain itu, uji coba kerjasama antara QRIS dan BI-FAST juga akan dilakukan di Malaysia. Warjiyo berharap kedua sistem pembayaran tersebut dapat menghubungkan kedua negara tetangga tersebut.

Selain itu, QRIS dan BI-FAST akan tersedia di Singapura pada tahun 2024 dan di Filipina pada tahun 2025. Dengan demikian, kedua layanan tersebut akan tersedia di total lima negara ASEAN.

Selain QRIS dan BI-FAST, kerja sama Local Currency Settlement (LCS) juga akan berlaku di negara-negara tersebut, kata Warjiyo.

“Di masa depan, orang tidak perlu lagi menukar rupiah ke dolar AS dan kemudian dari dolar AS ke baht Thailand. Orang bisa membayar langsung dari rupiah Indonesia ke baht Thailand, ringgit Malaysia dan dolar Singapura dalam hitungan detik,” ujarnya.

Selain perusahaan konvensional, pesantren juga menjadi hub pengembangan digitalisasi melalui pengenalan layanan seperti QRIS dan BI-FAST dalam rangka memperluas posisinya sebagai pusat keuangan syariah.

Warjiyo mengatakan, digitalisasi besar-besaran di pesantren terutama dilakukan untuk pembayaran transaksi penjualan produk UMKM. zakat, infaq (handout) dan lain-lain menggunakan QRIS dan BI-FAST.

READ  Amex Ventures, PayPal Ventures berinvestasi di Codat

“Mari kita lanjutkan digitalisasi pondok pesantren kita, keuangan syariah di Jawa, Jawa Timur, kemudian hubungkan ke dunia,” imbuhnya.

Berita Terkait: Indonesia dan Singapura mencapai kesepakatan untuk menghubungkan pembayaran kode QR
Berita terkait: Percepatan keuangan digital sejalan dengan kepresidenan G20: BI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *