JAKARTA, 26 Maret (The Jakarta Post/ANN): Salah satu puncak gunung paling ikonik di Indonesia akan kehilangan saljunya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Puncak Jayawijaya, yang terletak di Pegunungan Jayawijaya di Papua, dikenal sebagai gunung tertinggi di Indonesia dan salah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang bersalju.
Namun, BMKG mengatakan salju “abadi” yang tersisa sepanjang tahun akan segera menjadi masa lalu.
“Jika pemanasan dan kenaikan suhu terus berlanjut dan perubahan iklim tidak dimitigasi, kemungkinan besar di Puncak Jayawijaya pada tahun 2025 tidak ada lagi es,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawatation, Jumat (25/ Maret), seperti dikutip okezone.
Menurut Dwikorita, penurunan tersebut disebabkan oleh percepatan perubahan iklim. “Meskipun ada kesepakatan global untuk perubahan tidak lebih dari 1 derajat Celcius pada 2030. Data ini dari 2016, jadi sebelum 2030.
“Sudah naik hampir 1,5[derajat Celcius],” kata Dwikorita saat rapat dengan Komite V DPR, Senin, seperti dikutip detiknews.
Dwikorita juga mengatakan, es saat ini hanya tersisa 2 kilometer persegi atau 1 persen dari luas 200 kilometer persegi Puncak Jayawijaya, jauh dari keadaan sebelumnya.
Puncak lain di Pegunungan Jayawijaya telah kehilangan esnya, termasuk Puncak Trikora, yang kehilangan lapisan esnya antara tahun 1936 dan 1962.
Puncak Jayawijaya merupakan gunung kapur dengan ketinggian 4.884 m di atas permukaan laut dan merupakan inselberg tertinggi di bumi. Itu juga dikenal sebagai Piramida Carstensz, dinamai Jan Carstenszoon, yang melihat gletser di puncak pada tahun 1623.
Di Eropa, Carstensz diejek karena menyatakan bahwa dia telah mengamati salju di dekat khatulistiwa. – Jakarta Post/ANN
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi