Gempa di Indonesia: Gempa kuat di Sulawesi menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai ratusan lainnya

Episentrum gempa yang meletus di Jakarta pada pukul 01.28 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia, waktu itu berada enam kilometer di timur laut kota Majene pada kedalaman 10 kilometer.

Setidaknya delapan orang tewas, 637 luka-luka dan 15.000 penduduk mengungsi di Majene, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) negara itu. Di wilayah tetangga Mamuju, 26 kematian lainnya dilaporkan, menurut BNPB.

Ribuan warga meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan setelah gempa, yang dirasakan kuat selama lima hingga tujuh detik dan merusak setidaknya 300 rumah di Majene, kata BNPB.

Bangunan lain juga rusak parah, termasuk kantor komando militer di Majene dan rumah sakit swasta Mitra Manakara, hotel dan gedung pemerintah di daerah tetangga Mamuju.

Menurut tim SAR setempat, banyak orang masih terjebak di bawah bangunan yang runtuh.

“Hambatan kami di sini adalah kami tidak memiliki alat berat untuk menyelamatkan mereka,” kata Saidar Rahmanjaya, Kepala Badan SAR lokal Mamuju Sulawesi Barat, kepada televisi lokal.

Kesulitan lainnya adalah kurangnya komunikasi antara tim penyelamat, karena jaringan telepon lokal mati setelah gempa. Ada delapan tempat di mana orang-orang sangat perlu diselamatkan.

Shalahuddin Salman, warga Mamuju, mengatakan banyak orang yang terjebak karena sedang tidur saat gempa meletus di tengah malam.

“Kami menyelamatkan empat anggota keluarga, tetapi satu masih tidak bisa dievakuasi,” katanya kepada CNN setelah dia dan beberapa orang lainnya menyelamatkan sebuah keluarga dari bawah bangunan yang runtuh. “(Dia) terjebak di dalam gedung. Kami pikir dia sudah mati.”

Warga memeriksa rumah yang rusak akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia pada hari Jumat.

Shalahuddin mengatakan dia khawatir banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah sakit swasta Mitra Manakara, sebuah bangunan berlantai delapan yang diratakan oleh gempa.

Sementara itu, ribuan orang yang berhasil mengungsi memilih menjauh dari rumahnya karena takut akan gempa atau tsunami lagi, kata Syamsu Ridwan, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat.

“Ada yang naik ke tingkat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami, meski sudah dipastikan tidak akan ada tsunami pascagempa besar ini,” ujarnya.

Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda Sulawesi barat Indonesia pada hari Jumat.

Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika negara itu mengatakan gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami berdasarkan pemodelan oleh badan meteorologi dan klimatologi.

Gempa tersebut juga memicu pemadaman listrik dan menyebabkan tiga kali longsor di sepanjang jalan utama antara Majene dan Mamuju.

Beberapa jam sebelumnya pada hari Kamis, gempa berkekuatan 5,9 melanda beberapa rumah di distrik yang sama.

Pengemudi melewati puing-puing mobil yang rusak akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia.

Indonesia, negara dengan aktivitas tektonik tinggi, sering dilanda gempa bumi dan membentang di atas apa yang disebut “Cincin Api” Pasifik.

Pada 2018, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang dahsyat dan tsunami susulan melanda kota Palu, Sulawesi, menewaskan ribuan orang.

Liputan tambahan dari Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *