Fintech Indonesia Akulaku menargetkan saham neo yang lebih besar di bank

Fintech Indonesia Akulaku menargetkan saham neo yang lebih besar di bank

Menurut sebuah laporan oleh DealStreetAsia, Akulaku yang didukung Alibaba ingin meningkatkan kepemilikannya di bank Indonesia Bank Neo Commerce.

Akulaku, fintech perbankan digital Indonesia, ingin meningkatkan kepemilikannya di Bank Neo dari saat ini 25,2 persen menjadi sekitar 40 persen. Laporan DealStreetAsiamengutip wawancara dengan pendiri dan CEO William Li. Akuisisi yang diusulkan datang karena Akulaku mengumpulkan dana untuk mengantisipasi penawaran umum perdana (IPO) dan merampingkan manajemen kekayaan dan bisnis asuransi untuk spin-off ke listing di Bursa Efek Indonesia.

Fintech tersebut hadir di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Ia menawarkan layanan perbankan digital, investasi dan asuransi dan mengoperasikan pengelola kekayaan online Asetku dan bank digital seluler Neobank, didukung oleh bank Neo Commerce. Akulaku juga mengoperasikan Wisecart, yang menawarkan pinjaman Beli-Sekarang-Bayar-Later (BNPL) di Eropa, dan telah mengakuisisi bank peminjaman dan pengiriman uang Filipina, DealStreetAsia juga melaporkan.

Penjualan meningkat tajam

Pada bulan April, Akulaku melaporkan bahwa pendapatan 2021 meningkat 122 persen dari tahun 2020, sementara pengguna aktif bulanan meningkat lebih dari dua kali lipat untuk tahun ini menjadi 4,8 juta.

Fintech menargetkan Indonesia, negara terpadat keempat di dunia setelah China, India, dan AS, untuk potensi pertumbuhannya. Kemampuan masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan keuangan secara keseluruhan masih relatif rendah, meskipun pandemi Covid-19 mendorong penyerapan dan penggunaan layanan keuangan digital.

Namun persaingan mungkin memanas di Indonesia karena superapps Grab, Sea dan GoTo menawarkan layanan keuangan untuk bisnis dan konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *