Ekonomi Syariah memiliki potensi yang sangat besar: Joko Widodo

Widodo mengatakan Sharia Economic Brand akan bersatu untuk menambah nilai ekonomi syariah di Indonesia

Jakarta: Presiden Indonesia Joko Widodo menyambut baik pengenalan Merek Ekonomi Syariah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kegiatan ekonomi Syariah.

“Saya salut dengan peresmian stempel bisnis syariah. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan dukungan terhadap bisnis stempel syariah,” ucapnya saat peluncuran Gerakan Wakaf Tunai Nasional dan peresmian stempel bisnis syariah di Gedung Negara. Istana pada hari Senin di Jakarta.

Presiden Widodo yang juga Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengatakan, brand ekonomi syariah akan bekerja sama untuk memberi nilai tambah bagi ekonomi syariah di Indonesia.

Ia mencatat bahwa ekonomi syariah masih memiliki potensi pembangunan yang luar biasa, menambahkan bahwa pembangunan ekonomi syariah tidak hanya dilakukan oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi juga oleh negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris Raya dan Amerika Serikat. akan dilakukan.

“Kesempatan ini harus kita manfaatkan dengan mendorong percepatan dan percepatan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Kita harus mempersiapkan diri sebagai pusat perekonomian Islam global,” kata Presiden Widodo.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua KNEKS, mengatakan brand ekonomi syariah merupakan logo atau lambang negara yang digunakan untuk mempersatukan kebersamaan dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Merek Ekonomi Syariah juga bertujuan untuk meningkatkan literasi, pendidikan dan sosialisasi ekonomi dan keuangan Islam secara masif guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan Islam.

“Saya berharap brand bisnis syariah dapat digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk segala aktivitas dan produk,” kata Wapres.

READ  Dua bar derby tutup pada Malam Tahun Baru dan kehilangan ribuan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan total kas yang terkumpul dan disetor ke bank hingga 20 Desember 2020 sebesar Rp 328 miliar.

“Wakaf berbasis proyek sekarang sudah mencapai 597 miliar rupee,” ujarnya diawali peluncuran Brand Ekonomi Syariah di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah sangat berkomitmen untuk mendorong sektor ekonomi dan keuangan Islam yang terintegrasi, hal ini dilakukan untuk mempercepat, memperluas dan mengembangkan perekonomian dan keuangan guna mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Di bidang Dana Sosial Syariah yang meliputi zakat (sedekah), sedekah (sedekah), dan infaq (pembayaran), Menkeu menyampaikan bahwa wakaf merupakan bagian yang memiliki potensi yang sangat strategis untuk dikembangkan. Ia mencontohkan, sektor Islamic Social Fund memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung upaya mengatasi permasalahan pembangunan, kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk yang terbaru Berita, opini dan pandangan, unduh aplikasi ummid.com.

Memilih bahasa Membaca Urdu, Hindi, Marathi atau Arab.

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *