Bos Tesla Elon Musk menyebut kemungkinan terinfeksi corona, 4 hasil tes berbeda

KOMPAS.com – Kepala perusahaan mobil Tesla Elon Musk mengatakan dia mungkin mengalami infeksi Virus corona Covid-19 dengan gejala sedang.

Meski dicurigai terinfeksi, dia terus mempertanyakan keakuratan hasil tes.

Ini seperti yang dia katakan di posting Twitter-nya.

“Saya mendapatkan hasil yang sangat berbeda dari laboratorium yang berbeda, tetapi saya memiliki kasus Covid yang sangat mungkin sedang. Gejala saya flu ringan, itu tidak mengherankan karena virus corona adalah jenis flu, ”tulisnya saat para pengikutnya ditanya apakah positif atau tidak.

Baca juga: Elon Musk melakukan tes Covid-19 sebanyak 4 kali, hasilnya 2 positif dan 2 negatif

4 tes, hasil berbeda

Namun, dia tidak menyebutkan apakah hasil tersebut dari tes PCR atau tes cepat.

Seperti yang diketahui, Musk yang berusia 49 tahun dalam artikelnya pada Jumat (13 November 2020) mengatakan bahwa dirinya mengalami gejala flu ringan dan sudah empat kali dites dengan rapid antigen test.

Hasil pada saat ini adalah dua hasil positif dan dua hasil negatif.

Dalam tanggapan berikutnya, ia juga menjawab pertanyaan dari para pengikutnya tentang gejala yang dialaminya.

READ  Standar kredit fintech yang diusulkan Indonesia bermaksud baik tetapi dapat memiliki kelemahan yang dalam

“Agak naik turun. Rasanya seperti masuk angin, tapi badannya lebih sakit dan kepalanya keruh dibanding batuk / bersin,” ujarnya.

Baca juga: Tagar #IndonesiaTerserah menjadi viral di Twitter. Apa yang terjadi?

Peluncuran astronot

Kondisi Musk memang menjadi urusan banyak pihak.

Pasalnya, Musk dijadwalkan ambil bagian dalam peluncuran astronot NASA akhir pekan ini untuk terbang di orbit dengan pesawat luar angkasa milik perusahaannya, Space-X.

Sementara itu, Kepala NASA Jim Bridenstine mengatakan pada hari Jumat (13 November 2020) bahwa menurut protokol kesehatan, orang yang telah dipastikan positif Covid-19 dilarang berada di Kennedy Space Center, tempat peluncuran.

Para astronot telah dikarantina sejak 31 Oktober, tetapi tidak jelas apakah peluncuran akan ditunda setelah kasus Musk teridentifikasi.

Musk sendiri dikenal sebagai orang yang sedikit meremehkan Covid-19.

Dikutip dari BBC, Musk mengatakan pada bulan Maret bahwa kepanikan membunuh lebih dari virus itu sendiri.

Dua bulan kemudian, dia juga mengancam akan memindahkan pabrik mobil listriknya ke luar California jika harus tutup Jam malam itu terjadi.

Baca juga: 10 makanan dan minuman yang harus dihindari penderita diabetes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *