Workshop dipimpin oleh Duta Batik Sucitarri Delyana.
NC200422 Workshop Batik.JPG
Workshop dipimpin oleh Duta Batik Sucitarri Delyana.
Lokakarya dan peragaan busana tie-dye yang diadakan di Creative Arts Napier (CAN) pekan lalu merupakan event besar pertama bagi masyarakat Indonesia dalam enam hingga delapan tahun terakhir, kata Novia Bliss, salah satu panitia tim.
Acara ini mempromosikan budaya pola batik Indonesia, sebuah bentuk seni kuno Indonesia yang dibuat dengan cat tahan lilin pada kain. Workshop dan fashion show ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang diantaranya Walikota Napier Kirsten Wise, Duta Besar Indonesia HE Fientje M. Suebu dari Wellington, Community Creative Art Hastings dan Napier serta mensponsori Farmhouse NZ Ltd. Konsep fashion shownya adalah busana casual, cocktail dress dan nightgown.
“Setelah banyak peminat, ini bisa menjadi acara tahunan. Kain tradisional kami yang secara resmi diakui oleh Unesco sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia pada 2 Oktober 2009,” kata koordinator acara Dwi Wangsawidjaja.
Sejak saat itu, masyarakat dan pemerintah Indonesia ditugaskan untuk melindungi, mewariskan, memajukan dan mengembangkan kerajinan batik serta memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tahunnya.
Pameran tie-dye di Creative Arts di Napier berlangsung hingga Rabu 13 April.
You may also like
-
Покердом обзор официального сайта рума, закачать абонировщик а также бацать получите и распишитесь аржаны
-
ใบอนุญาตคาสิโนในพื้นที่: ทุกสิ่งที่คุณจำเป็นต้องรู้
-
Pinco Адденда, Скачать для Мобильных а еще Компьютер
-
Pinco Casino Memur Web Mount Heliostat Pinko Casino Tasarımı
-
ten Best Casinos on the internet the real deal Currency March 2025