Bagaimana Indonesia dapat lebih mengembangkan diplomasi digitalnya? – Akademi

Noto Suoneto dan Hugh Harsono (The Jakarta Post)

BONUS

Jakarta/California
Jum, 28 Januari 2022

Diplomasi digital terus menjadi subyek perdebatan definisi. Dalam wacana publik ia menggunakan beberapa nama berbeda, dari e-diplomasi dan 21STkenegaraan abad ke digitalisasi diplomasi dan banyak lagi. Namun, diplomasi digital terutama dipahami sebagai penggunaan informasi digital, komunikasi dan teknologi untuk mencapai tujuan diplomatik. Dalam hal ini, kami terutama fokus pada penggunaan diplomasi digital untuk mendukung pencapaian tujuan kebijakan luar negeri.

Menurut Indeks Diplomasi Global 2019 oleh Lowy Institute, Indonesia, peringkat 21ST di seluruh dunia dan 5th antara negara-negara Asia lainnya. Indeks tersebut mengukur pengaruh Indonesia melalui kehadiran dan mesin diplomatiknya.

Anehnya, negara itu berada di belakang Meksiko, Yunani, dan Belanda. Mengingat klaimnya sebagai pemimpin regional dan pemecah masalah global, statistiknya mengkhawatirkan. Apakah digitalisasi diplomasi Indonesia bisa menjadi solusi yang tepat?

untuk membaca keseluruhan cerita

BERLANGGANAN SEKARANG

Mulai dari Rp 55.000/bulan

  • Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
  • surat kabar harian digital email
  • Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
  • Akses istimewa ke acara dan program kami
  • Mendaftar untuk buletin kami


Berita serupa

Anda Mungkin Juga Menyukai:

Dibutuhkan dana kesehatan baru

Indonesia dan G20: Peluang untuk mengatasi pangan, gizi dan iklim

Era baru perpajakan: Solusi dua pilar menunjukkan koordinasi global yang masif

READ  4848 Group CEO, Konsul Jenderal RI berbicara tentang geoekonomi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *