Asing Panik, Jual Saham Di Bursa Efek Indonesia Cepat Rp 1 T.

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Indonesia mengalami tekanan awal pekan ini karena kasus Covid-19 melonjak tajam. Hal ini membuat investor asing keluar dari pasar saham Indonesia dan membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk perdagangan Suara i Tutup daerah merah, dikoreksi tipis 0,60% di level 5.74843.

Data perdagangan menunjukkan investor luar negeri melakukan net sale besar-besaran sebesar Rp 955 Miliaran di pasar reguler saat ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 99 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan penjualan bersih Rp 92 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan penjualan bersih Rp 261 miliar.

Mood negatif di dalam negeri datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena penanganan Covid-19 di Indonesia tidak kunjung membaik, tetapi lebih buruk.


Hal itu diungkapkan Jokowi saat mengetuai sidang terbatas pembahasan laporan Panitia Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Semuanya semakin parah, kata Jokowi, Senin (30 November 2020).

Menurut kepala negara pada 29 November 2020, rata-rata kasus aktif naik menjadi 13,41%. Meski masih lebih baik dari angka dunia, namun lebih tinggi dari rata-rata kasus aktif minggu lalu yang sebesar 12,78%.

“Angka kesembuhannya sama. Minggu lalu 84,03%, sekarang 83,44%,” ujarnya.

Sebagai informasi: Kasus Covid-19 berulang kali mencetak rekor pada November 2020. Ini harus menjadi bendera merah bagi semua pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk semakin menerapkan protokol kesehatan.

READ  Indonesia masuk daftar putih MOU Tokyo untuk kelayakan kapal

Indonesia mengalami peningkatan empat kali lipat dalam penurunan harian. Nilai tertinggi terjadi pada Minggu (29 November 2020) dengan 6.267 penderita Covid 19 per hari.

Selain itu, terdapat catatan kasus 169 pasien yang meninggal dalam sehari pada 27 November 2020. Kemarin kematian juga sejalan dengan catatan.

Selain domestik, ancaman utama pasar modal, yakni virus corona yang menjadi pusat perekonomian global, Amerika Serikat masih mengejar bahaya tersebut. Kasus positif corona di AS kembali memecahkan rekor dengan total 205.460 kasus positif dalam satu hari dengan total 13,3 juta orang terinfeksi nC0v-19.

Selain itu, dikhawatirkan hari raya syukuran yang identik dengan makan kalkun panggang menjadi penyebab merebaknya kasus baru corona, karena biasanya keluarga berkumpul pada perayaan ini dan orang tua serta kerabatnya bertemu untuk makan kalkun bersama. .

Tentunya dikhawatirkan akan memicu penyebaran virus corona, sehingga banyak pihak yang mewanti-wanti agar perayaan Thanksgiving tahun ini hanya dilakukan dalam versi online.

[Gambas:Video CNBC]

(trp / hps)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *