Aplikasi tabungan Indonesia Pluang menerima dana baru mengingat ledakan investasi di negara ini

Startup teknologi kekayaan mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah mengumpulkan $ 20 juta dalam putaran pra-Seri B yang dipimpin oleh Openspace Ventures. Investor yang ada, termasuk go-ventures, juga berpartisipasi. Co-founder dan CEO Claudia Kolonas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pluang berencana untuk memperluas opsi investasinya pada tahun 2021, dengan fokus pada produk keuangan baru untuk akses mudah dan nyaman ke berbagai kelas aset yang lebih luas.

Salah satu produk barunya adalah obligasi pemerintah Indonesia yang sudah diterbitkan membiayai pemulihan ekonomi negara setelah pandemi. Pluang juga berencana menambahkan berbagai fitur otomatis untuk membantu pengguna mengatur rutinitas menabung.

Pendanaan baru datang setelah putaran Seri A senilai $ 3 juta pada September 2019, dipimpin oleh Go-Ventures, yang membantu Pluang menumbuhkan basis penggunanya menjadi lebih dari 1 juta. Didirikan pada Agustus 2018 oleh Kolonas dan Richard Chua, perusahaan awalnya menawarkan produk emas digital dan kemudian menambahkan indeks saham AS dan cryptocurrency Bitcoin dan Ether. Pelanggan dapat mulai menabung mulai dari $ 0,50.

Pluang sudah bekerja sama dengan perusahaan seperti Gojek, E-Wallet Dana, dan E-Commerce Bukalapak untuk memungkinkan investasi dalam aplikasi bagi penggunanya dan bermaksud untuk menambah lebih banyak kolaborasi. Di sektor investasi emas, perusahaan menghadapi startup lain seperti Treasury, IndoGold, Masduit, dan raksasa e-commerce Tokopedia, yang semuanya menawarkan layanan serupa di platform mereka.

Indonesia saat ini melihat peningkatan minat investasi di antara penduduk mudanya. Seperti Pluang, aplikasi seperti platform saham dan reksa dana Ajaib dan robo-advisor Bibit mengalami peningkatan jumlah penggunanya, yang melebihi 1 juta pada tahun 2020. Kebanyakan dari mereka berusia antara 27 dan 35 tahun.

READ  Jokowi memimpin upacara tahunan Hari Kesaktian Pancasila

Peter Abdullah Redjalam, direktur Pusat Reformasi Ekonomi, berkata KRASIA dalam sebuah wawancara bahwa aplikasi memainkan peran utama dalam membuka akses ke investor muda dengan modal yang tidak terlalu besar. Mereka meningkatkan inklusi keuangan negara melalui investasi yang secara tradisional dipandang sebagai aktivitas untuk orang kaya dan yang memiliki hak istimewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *