Ringkasan
Tidak mungkin Indonesia menjadi negara maju sebelum 2045 jika pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 5 persen, seperti sebelum pandemi COVID-19. Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas menyarankan agar perekonomian Indonesia tumbuh lebih cepat untuk keluar dari middle income trap.
“Jika ekonomi Indonesia dapat tumbuh rata-rata tahunan 6 persen pasca-COVID-19, Indonesia dapat keluar dari perangkap pendapatan menengah pada tahun 2043,” kata Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Ekonom Bappenas, dalam webinar bertajuk “Indonesia’s G20 Kepresidenan: Transformasi Ekonomi untuk Pemulihan Bersama,” yang diselenggarakan oleh Katadata.co.id pada hari Kamis.
Jadi Indonesia masih punya waktu sekitar 20 tahun untuk memperbaiki ekonomi secara signifikan. Namun, dia optimistis Indonesia bisa kembali menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas tahun ini setelah perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Sebagai catatan, pendapatan per kapita Indonesia menyusut akibat resesi ekonomi, disusul dengan perubahan klasifikasi Bank Dunia. Akibatnya, status Indonesia diturunkan dari negara berpenghasilan menengah ke atas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah pada tahun 2020.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)