90% Efektif Menteri Koordinator Airlangga Kirim Token RI Untuk Beli Vaksin Pfizer: Okezone Economy

JAKARTA – Pembuat obat AS Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengatakan penelitian itu berskala besar vaksin yang mereka uji menunjukkan lebih dari 90% efektif dalam mencegah Covid-19. Pfizer dan BioNTech telah menetapkan bahwa tidak ada masalah keamanan yang serius dengan penggunaan vaksin.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pemerintah belum memasukkan vaksin Pfizer sebagai salah satu vaksin yang bisa digunakan dan dibeli. Pasalnya, perusahaan AS belum terikat untuk bekerja dengan Indonesia.

Baca juga: Bisakah kehidupan kembali normal setelah ditemukannya vaksin Covid-19?

Meski begitu, pemerintah telah menyiapkan beberapa pilihan vaksin lain yang saat ini sedang dalam uji klinis. Salah satunya kerjasama pemerintah Indonesia dengan perusahaan farmasi AstraZeneca dalam hal ketersediaan vaksin.

“Indonesia memang dilihat sebagai salah satu dari berbagai vaksin, tapi kami tidak memasukkan Pfizer sebagai satu,” ujarnya dalam jumpa pers virtual, Selasa (11 Oktober 2020).

Meski begitu, lanjut Airlangga, ada kemungkinan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan AS. Namun, hal ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab.

“Ini bagian selanjutnya karena masih banyak yang harus dibicarakan dalam hal mendapatkan vaksin,” katanya.

Seperti yang Anda ketahui, berita terbaru tentang vaksin Covid-19 Pfizer telah dipublikasikan. Pasalnya, perusahaan farmasi tersebut menyatakan vaksin Covid-19 yang mereka uji 90% efektif melawan virus SARS-CoV2.

Informasi Pfizer bahkan disebut sebagai “hari besar bagi sains dan kemanusiaan” atau “hari luar biasa bagi sains dan kemanusiaan”. Pasalnya, kabar tersebut melebihi ekspektasi para ahli terkait vaksin Covid-19.

READ  Alasan Indonesia menyita kapal tanker Iran diatur murni oleh hukum nasional

Pihak lain yang terlibat dalam pembuatan vaksin Covid-19 Pfizer sendiri, yaitu perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech. Studi klinis vaksin ini melibatkan 43.500 orang di enam negara, dan tidak satupun dari mereka memiliki laporan masalah keamanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *