JAKARTA. KAZINFORM – Pertemuan pertama Kazakh-Indonesian Discussion Club berlangsung dengan partisipasi kalangan akademisi dan pakar Indonesia. Agenda pertemuan mencakup topik-topik seperti reformasi politik dan hasil pemilihan presiden di Kazakhstan, hasil KTT CICA ke-6, hubungan Kazakh-Indonesia, serta tinjauan proses ekonomi global saat ini, Kazinform mengutip layanan pers dari Kementerian Luar Negeri Kazakh mengatakan.
Bambang Susanto, Kepala Departemen Internasional Universitas UPNV Jakarta, mencatat bahwa proses politik saat ini di Kazakhstan berdampak positif pada perkembangan masyarakat sipil di negara tersebut, berkat model hubungan negara-masyarakat yang lebih efektif dan seimbang. sedang dibentuk.
Menurut Rahmat Pramono, dosen di pusat pelatihan Kementerian Luar Negeri RI, paket reformasi politik yang diterapkan di Kazakhstan berbeda sifatnya yang komprehensif dari mereduksi kekuasaan presiden dan mendesain ulang fungsi parlemen hingga memperkuat peran wakil daerah. dan penguatan peran lembaga masyarakat sipil. Hasil pemilu, khususnya jumlah pemilih yang tinggi, menunjukkan dukungan yang luas dari penduduk terhadap arah pembentukan sistem politik baru ini.
Mengacu pada hasil KTT CICA ke-6, Viramalla Anjaya, analis di Pusat Riset Asia Tenggara, mencatat dalam diskusi bahwa konferensi tersebut berpotensi menjadi platform bersama untuk membahas isu-isu yang relevan dengan kawasan Asia karena relevan, berbeda dengan wilayah Amerika, Eropa, dan Afrika, hingga saat ini belum ada bangunan serupa yang dibuat di Asia.
Ivan Viranataatmadja, peneliti senior di Foreign Policy Community of Indonesia, memuji kegiatan CICA dan menekankan pentingnya perkembangan evolusioner yang berkelanjutan.
Foster Gultom, penasihat senior Kementerian Luar Negeri RI dan dosen di Universitas Budi Luhur, mencatat bahwa kerja sama CICA-ASEAN memiliki prospek yang besar dalam masalah pendefinisian tindakan bersama untuk mendorong perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Asia. Dia percaya bahwa dengan konsolidasi yang tepat dari upaya kedua platform tersebut, kerja sama antar daerah akan mencapai tingkat kualitatif yang baru.
Selain itu, para pembicara bertukar pandangan tentang tren terkini ekonomi dunia, langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi Kazakh-Indonesia mengingat situasi geopolitik dan geoekonomi yang berubah di dunia, dan prospek perluasan bisnis lebih lanjut dari kemitraan antar negara.
Foto: Kementerian Luar Negeri Kazakhstan
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)